(SAS).
Anda tentu sudah mengetahui dan merasakan berbagai manfaat dari
berolahraga. Meskipun demikian ada beberapa kasus yang sepertinya
bertolak belakang, dimana olahraga dalam berbagai kasus juga dapat
berakibat fatal bahkan menimbulkan kematian.
Anda
tentu pernah mendengar kasus meninggalnya seorang pesinetron dan
anggota DPR sewaktu bermain futsal, berbagai kasus pingsannya pemain di
lapangan seperti Antonio Cassano (AC Milan), Fabrice Mvuamba (Bolton), Antonio Puerta (Sevilla) terakhir kasus kematian pemain sepakbola klub Seri-B Italia Livorno, Piermario Morosini.
Adalah
suatu ironi jika berolahraga yang seharusnya menjaga kesehatan justru
menjadi sumber kematian. Meskipun harus diteliti dan diklarifikasi lagi
kasus per kasus, tapi indikasinya kejadian tersebut disebabkan oleh
ganguan/kegagalan jantung. Seharusnya hal-hal tersebut dapat dicegah
bila ada pemeriksaan dini, tentu.
Bagi para atlit internasional biasanya sudah menjalani pemeriksaan menyeluruh sejak pertama sekali bergabung. Meskipun demikian masih banyak kasus-kasus seperti contoh diatas terjadi pada atlit-atlit profesional.
Bagi para atlit internasional biasanya sudah menjalani pemeriksaan menyeluruh sejak pertama sekali bergabung. Meskipun demikian masih banyak kasus-kasus seperti contoh diatas terjadi pada atlit-atlit profesional.
Bagaimana dengan orang-orang awam yang berolahraga, yang tidak menjalani pemeriksaan medis ataupun pengawasan Dokter???
Sebaiknya
sebelum berolahraga seseorang harus menjalani pemeriksaan medis, tapi
tentu saja itu sangat merepotkan bila dilakukan menjelang olahraga.
Setiap orang dapat mengawasi kesehatan jantungnya sendiri tetutama
menjelang melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Cara paling
sederhana dan mudah adalah mengecek denyut nadi anda. Alat yang perlu
disediakan cukup penghitung waktu seperti stopwacth, HP, jam tangan dll.
Cara
pengeceken/penghitungan denyut nadi dapat dilakukan sendiri dengan
menghitung jumlah jumlah denyut nadi per menit. Kita dapat memeriksa dan
menghitung denyut nadi pada arteri Radialis (pergelangan tangan) dan juga pd arteri Carotis
(leher), cukup dengan meletakkan dua atau tiga jari pada posisi
tersebut (lihat gambar dibawah). Kemudian hitung denyut nadi selama 15
detik, hasilnya dikali 4 atau hitung selama 30 detik hasilnya dikali 2.
![]() |
arteri radialis |
Berikut ini adalah jumlah denyut nadi "standar" :
Denyut Nadi Istirahat ( Resting Heart Rate) : 60 - 100 kali/menit
Denyut Nadi Maksimal (Maximum Heart rate) : 220 - Umur
Denyut Nadi Latihan (Training Heart Rate) : 70% s/d 85% (220-umur)
Beberapa
hal yang dapat mempengaruhi jumlah denyut nadi seseorang adalah usia,
aktivitas fisik, kondisi cuaca, obat-obatan yang dikonsumsi, ukuran
tubuh, faktor istirahat dll.
Aktivitas
fisik sperti olahraga dapat meningkatkan Denyut Nadi dengan signifikan.
Denyut nadi yang berlebihan atau mendekati denyut nadi maksimal
berpotensi menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan kematian.
Baca Juga:
- Denyut nadi Latihan (Training Heart Rate)
- Denyut Nadi Maksimal (Maksimum Heart Rate)
- Prinsip Dasar Latihan Kebugaran Jasmani
- Latihan Kardio dan Manfaatnya
- Olahraga Untuk Mengurangi kolesterol
- Pengaturan Makanan Sebelum dan Setelah Berolahraga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar