Saat pertadingan
asupan nutrisi juga harus diberikan untuk menjaga performa dan
ketahanan. Demikian juga setelah selesai pertandingan asupan nutrisi
juga harus diberikan untuk mengembalikan dan memperbaiki jaringan dalam
tubuh yang "rusak" saat bertanding.
Makanan yang baik
adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,
untuk aktivitas fisik yang berat sebaiknya mengandung kalori dengan
proporsi sebagai berikut:
60 – 70% karbohidrat;
10 – 15% protein;
20 – 25% lemak,
1. Persiapan Pertandingan
Sebelum mulai
dengan latihan, atlet harus berada dalam kondisi fisik
yang baik. Oleh karena itu atlet dikembangkan fisiknya agar siap
menghadapi latihan/ pertandingan berat dan intensif. 3-4 jam sebelum
pertandingan atlet bisa diberi asupan gizi berupa karbohidrat kompleks
atau di Indonesia disebut juga makanan utama misalnya: nasi, gandum
atau pasta dikombinasikan dengan ikan, telur dan buah.
Makanan yang
diberikan sebaiknya adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh si atlit
untuk psikologis dan mencegah terjadinya ganguan lambung dan pencernaan.
Tujuan dari makanan utama ini adalah untuk meningkatkan cadangan
glikogen di otot dan hati, glikogen adalah sumber energi utama untuk
aktivitas yang mengandalkan kecepatan atau daya ledak (gerakan
tiba-tiba).
Sebelum
bertanding diusahakan supaya atlit tidak sampai merasa lapar atau haus,
1-2 jam sebelum pertandingan atlit bisa diberi roti (-500 kal) dan
cairan berupa jus buah (jeruk, nenas, semangka dll)
Atlet harus menghindari minuman yang banyak mengandung gula (manis
sekali). Pemberian satu gelas (200 cc) air putih yang ditambah satu
sendok teh (5 gr) gula diperbolehkan oleh karena konsentrasi minuman
tersebut tidak melebihi 2,5%. Pemberian minuman manis yang melebihi
konsentrasi gula 2,5% dapat menimbulkan peningkatan gula darah yang akan
merangsang produksi hormon insulin.
Peningakatan hormon insulin ini dpat menyebabkan terjadinya
hipoglikemi (“reactive hypoglycemia”). Keadaan ini dapat terjadi pada
saat atlet sedang bertanding dengan gejala-gejala pusing, mual dan
muntah sampai kolaps.
Minum air sebanyak 150 – 250 cc, pada waktu 30 – 60 menit sebelum
pertandingan dan saat istirahat diantara pertandingan sangat dianjurkan.
Minuman yang mengandung kalori, vitamin, mineral dan elektrolit yang
terlarut didalamnya bermanfaat untuk menghindari terjadinya dehidrasi
serta dapat mengganti zat gizi yang terpakai.
2. Saat Pertandingan
Saat pertandingan
atlit hanya boleh diberi makanan berupa cairan, minuman yang mengandung
elektrolit dan karbohidrat sangan baik untuk menjaga daya tahan tubuh
terutama untuk olahraga yang membutuhkan waktu sampai 1-2 jam seperti
sepakbola.
Dalam
pertandingan atlit harus menghindari rasa haus karena haus adalah
indikasi awal seseorang mengalami dehidrasi. Usahakan minum sebelum haus
tapi jangan terlalu banyak, jadi lebih baik sering minum daripada
jarang tapi sekaligus banyak (memperberat kerja lambung dan ginjal)
Banyak
atlit-atlit dunia yang mengkonsumsi cairan yang mengandung elektrolit
untuk mencegah kelelahan, karena saat bertanding otot menghasilkan asam
laktat yang menandakan otot kelahan.
3. Setelah Pertandingan
Seusai
pertandinag hal yang penting adalah memastikan seorang atlit itu tidak
mengalami dehidrasi, jadi pemberian cairan sangat diperlukan.Kehilangan 1
kg berat badan saat pertandingan harus diganti dengan 1 liter cairan.
Hal ini diperlukan untuk pemulihan kondisi atlit (recovery).
Setelah 3-4 jam
dapat diberi makanan utama, sebaiknya banyak mengandung protein (putih
telur, kacang-kacangan, susu atau daging). Hal ini untuk membangun
kembali sel-sel/ jaringan otot yang rusak selama pertandingan.
Usai pertandingan
atlit akan merasa capai/ lelah karena banyak asam laktat yang
diproduksi oleh otot. Diperlukan masa istirahat dan pemulihan sebelum
berlatih kembali, tidur yang cukup akan mengembalikan kondisi fisik
untuk dapat bertanding kembali.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi makanan sebelum bertanding:
- Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak (gorengan, daging, susu lemak dll) meskipun lemak adalah penghasil energi yg besar karena sebagian lemak sulit untuk diolah tubuh dalam waktu yg cepat.
- Hindari mengkonsumsi buah/sayur yang banyak mengandung serat (alvokat, leci, buah naga, nangka dll) sebelum bertanding karena serat membuat penyerapan makanan dalam lambung melambat.
- Hindari makanan/minuman yang membuat gas dalam lambung (kol, gorengan, minuman soda dll) karena dapat mengakibatkan kembung dan mengganggu pencernan dan penyerapan makanan.
- Hindari makanan yang mengandung cabe seperti sambal, saus dan sejenisnya. karena dapat menggangu pencernaan tiba-tiba.
- Makanlah makanan utama yang sudah biasa dimakan, jangan mencoba-coba maknan baru yang belum tentu sesuai dengan lambung.
- Jangan bertanding dalam keadaan "perut kosong" atau belum makan, selain karena tubuh pasti lemas/ lemah, kondisi seperti ini rentan terhadap cedera dan bisa berakibat fatal.
selamat bertanding...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar